Perth,
Minggu, 25 Oktober 2009
Waktu bersih-bersih kulihat banyak bunga mengembang. Ada yang lagi kuncup, ada
yang sudah mekar, ada pula yang sudah layu dan mau jatuh dari tangkainya. Ada banyak pula yang
berjatuhan di tanah. Bunga…dia hanya tahu harus tumbuh dan memberi keindahan.
Dia tak pernah menghitung sudah berapa kuntum yang dia berikan, sudah berapa
banyak daun yang gugur, sudah berapa ranting yang patah. Oh… kadang kita tak
sanggup untuk berbagi. Kita tak sanggup untuk tida menghitung jasa kita, kita
tak sanggup membiarkan berlalu kepedihan hati kita, kita tak sanggup memaafkan
kesalahan orang lain apalagi kesalahan diri sendiri. Bimbing aku terus untuk
lebih lancar dan jelas dalam membaca ayat-ayatmu. Wahuwa ma’akum ainama kuntum.
Perth,
Senin, 26 Oktober 2009
Hari ini aku dapat tetangga kamar baru. Dia dari China.
Rumahnya dekat Ibu Kota Beijing. Namanya Tyler. Dengan English yang dia punya
dan agak susah ternyata kita nyambung juga dalam beberpa hal. Ada yang dapat kubaca ulang dalam bahasa yang
lebih universal. “Gula” apapun orang menamainya rasanya tetap manis. “Cabe”
apaun orang dan budayanya memberi nama rasanya tetep pedes. Sore ini kita
ngomong tentang ‘taste’ Taylor
minta kita spell this word. We explained using taste of chili is hot. The taste
of sugar is sweet. Dan dia understand what our mean. Oh…jadi kadang rasa bisa menjadi
jembatan antar bangsa. Bahasanya lebih universal. Rasa menjadi kelihatan
berbeda karena bahasa, suku, maupun golongan memberi nama berbeda sesuai dengan
budaya yang mereka telah bangun sangat lama. Sehingga untuk menagatakan manis
saja ada banyak bahasa yang merepresentasikannya. Tapi ketika kita makan
bersama dan menikmati sambal, maka bahasanya satu : mulutnya rodo hu…hu dan ada
butiran keringat di kening.
Perth,
Rabu, 28 Oktober 2009
Bertepatan dengan peringatan hari sumpah pemuda. Kutulis dif
b “
malam ketika kulihat mendung di langit Perth.
Kuhisap rokok di tangan perlahan
Kuingat perjalanan sepanjang siang
Kulihat lebah dan sarangnya tergantung anggun di pohon dekat
sungai
Kulihat anak-anak bule bersepeda riang
kulihat pekerja di pinngir kali sdg duduk dengan
rokoklintingnya…
kulihat Manning Road dengan kesibukannya
kulihat ratusan mobil terpakir rapi parker selatan kampus
kulihat ratusan orang berbagai bangsa dan pakiannya di
kampus
kulihat ...
banyak yang kulihat
banyak yang hanya lewat
banyak yang ndak terbaca sebagai kalam
untuk lebih mengenal diri ... aku ... yang aku...
apa yang engkau bisa...
mencipta seekor lebah dengan sarang berbentu segienam
beraturan...
membuat riang anak-anak...
memberi kekuatan para pekerja...
mengawasi setiap pengemudi di jalanan...
menjaga ketertiban semesta...
mengajarkan cinta ... kasih sayang dan saling mengenal...
kadang kita merasa bisa ... ini, itu ...
siapa ...
kalau bunga di taman kita itu...
bukan kita yang mencipta dan menumbuhkan mili demi mili...
bukan kita yang membuatnya berbunga indah dan harum...
bukan kita...
kita hanya rawat dengan memberi pupuk dan menyiramnya ...
itupun kadang terlewat kita lakukan
maaf ... ajari terus aku membaca dengan cinta
aku mau terus belajar membaca ... biar aku tak buta
biar aku tahu diri
biar aku tahu aku
biar aku
aku
Perth
23:43
November 13th, 2009
Perth
14:01
Speaker’s corner, Nov.16th 2009
Kalam 3
Di antara banyak manusia berbagai bangsa
Di speakers Corner
Aku tercenung…
Bukan hanya Engish yang mereka ucapkan
Ada Vietnamese, Thai, Korean, Japanese, Arabic, bahkan
Bahasa Indonesia
Banyak potur, mode pakaian, ada sebagian yang sedang merokok
(termasuk aku)
Ada
2 wanita Arab bercadar dengan seorang lelaki
Yang lelaki beri salam kepadaku. Wa alaikum salam jawabku
sambil tersenyum
Mataku masih menatap
Luas hamparan rumput yang hijau
Goyang pinus-pinus tertiup angina
Telinganku mendengar nyanyian lantunan kalam
Pikiranku mengembara menembus langit
Aku masih di sini
Hatiku tergetar
Cahaya dari dasar hati terlihat kemilau
Ya…hati ini menuntun langkah kakiku
Melangkah ke arah benderangnya cahaya
Melangkah ke mushala … sebenarnya
Melangkah ke hampaan ada
Melangkah ke ada kehampaan
Hanya ada…hanya tiada dan ada
…aku…
Perth,
Wednesday,
Waterford,
Nov.18th 2009
Nasihat Buat Kekasih
Apapun peristiwa hari ini
Kita sedang diajari membaca kalamNya
Yo wis
sabar saja
Gusti Allah paling tahu akan apa
Yang akan, sedang, dan sudah terjadi
Ayo kita minta terus dibimbing untuk sabar
Menerima semua ketentuannya
Sembari bersujud
Akan semua salah dan khilaf
Yang tiap saat kita perbuat
Baca 1
Ketika engkau rebah…
Bacalah …
Seperti yang ibu dan ayahmu ajarkan
Jangan hanya engkau lafalkan seperti beo.
Baca dan bacalah
Ketika engkau terjaga …
Memujilah …
Adakah engkau sudah memujinya?
Jangan engkau hanya mengangguk-angguk
Bukankah dulu ibu dan bapakmu sudah ajarkan untuk memuji?
Ketika engkau merasa sendiri…
Berpikirlah …
Rasakalah…
Nikmatilah….
Adakah engkau masih sendiri?
Baca lagi
Adakah engkau masih sendiri?
Baca lagi
Adakah engkau masih sendiri?
Baca…baca…dan bacalah.
13 Templemore
Gardens, 9:44 PM
Kalam 4
Perth
16.17
Templemore
Gardens, November 17th
2009
Sebagian besar tanah ini kering
Meskipun di buat beberapa taman dengan hamparan rumput
menghijau
Mereka berusaha mempertahankan sedikit hijau itu
Mereka menyiram, merapikan dan membersihkannya tiap tiga
hari …
Rumput ini memang hijau dan indah…
Tapi itu hanya sejengkal saja
Terlalu banyak yang kering kerontang
Di kampungku…
Semua halaman adalah taman …
Kami juga punya taman kecil dengan beberapa bunga dan
sedikit rumput
Bunga yang selalu segar
Rumput menghijau dan segar
Taman ini selalu kami jaga
Kita menyiraminya
dengan sedikit air tapi mesti… kadang
malam…
Tiap pagi dan petang kami sapu dan bersihkan
kotorannya
Cukupkan kami dengan taman sederhana ini
Yang selalu segar dan hijau
Serta melati yang senantiasa harum semerbak
Kami

