Perth, 23 Oktober 2
Sudah hampir sebulan aku meninggalkan anak dan istri. Meninggalkan rutinintas di Probolinggo. Kangen … itu pasti!!! Tapi Gusti Allah itu maha tahu. Untuk apa ini dijadikan bagian dari perjalananku.Setiap hari yang kulalui kubaca dengan cermat. Setiap pagi aku berangkat ke Curtin University untuk ngansu kawruh basa Inggris. Memang aku jauh di negeri orang. Tapi ada yang selalu bersamaku di manapun itu. Anak dan isteri? Jauh. Tapi setelah kubaca dan rasakan, ternyata yang jauh hanya raga kita. So, do’a masih terus mengalun dengan hikmat. Serasa mereka dekat terus. Apa yang dekat itu? Ternyata kasih sayang tak pernah membuat kita merasa sendiri. Bukan materi yang mendekatkan kita. Tapi saling menyayangi, berbagi dan pengorbanan yang kita lakukan terus… itu yang membuat kita selalu merasa dekat. Bukan tuntutan yang membuat dekat, tapi pemberian tulus. Bukan tuntutan yang membuat dekat, tapi pengorbanan tulus. Bukan teriakan keras yang membuat dekat, tapi lembutnya senyum tulus. Bukan cantik dan molek yang membuat dekat, tapi besarnya pengabdian.
Perth, Sabtu, 24 Oktober 2009
Pagi ini aku ke Fremantle.Sebuah kota pelabuhan tua di selatan Perth. Kulihat matahari. Masih matahari yang itu juga. Kulihat air laut selatan. Masih berombak juga. Kulihat deretan kapal besar, ferry, dan orang-orang di pantai. Sama juga mereka asyik memandangi luasnya laut biru. Malam ini kulihat bulan. Masih sama dengan bulan yang kulihat di tanah air. Jika engkau masih melihat matahari, bulan, laut berombak yang sama dengan yang kulihat, maka aku tak jauh darimu. Masih di sini di dekatmu. Kudengar nyanyian burung ‘derkuku’ masih berbahasa yang sama dengan yang di atas pohon-pohon di kebun kita dulu. Gula di sini juga sama manisnya dengan gula di dapur kita. Kopinya juga sama dengan yang kau buat untukku.
Perth, Minggu, 25 Oktober 2009
Waktu bersih-bersih kulihat banyak bunga mengembang. Ada yang lagi kuncup, ada yang sudah mekar, ada pula yang sudah layu dan mau jatuh dari tangkainya. Ada banyak pula yang berjatuhan di tanah. Bunga…dia hanya tahu harus tumbuh dan memberi keindahan. Dia tak pernah menghitung sudah berapa kuntum yang dia berikan, sudah berapa banyak daun yang gugur, sudah berapa ranting yang patah. Oh… kadang kita tak sanggup untuk berbagi. Kita tak sanggup untuk tida menghitung jasa kita, kita tak sanggup membiarkan berlalu kepedihan hati kita, kita tak sanggup memaafkan kesalahan orang lain apalagi kesalahan diri sendiri. Bimbing aku terus untuk lebih lancer dan jelas dalam membaca ayat-ayatmu. Wahuwa ma’akum ainama kuntum.
Sunday, 25 October 2009
Monday, 4 May 2009
Aku dan Teman I
Aku terimakasih
kau temani aku selama ini
karena kesombonganmu aku belajar rendah hati
karena kekikiranmu aku belajar dermawan
karena omongmu aku belajar mendengar
karena sokmu aku belajar siapa aku
Karena koreksimu aku belajar hati-hati
karena pikirmu aku belajar memilih
karena marahmu aku belajar bersabar
Aku terimakasih
Kau seperti cermin bagiku
sehingga aku semakin tahu
Who am I ( learning my self )
kau temani aku selama ini
karena kesombonganmu aku belajar rendah hati
karena kekikiranmu aku belajar dermawan
karena omongmu aku belajar mendengar
karena sokmu aku belajar siapa aku
Karena koreksimu aku belajar hati-hati
karena pikirmu aku belajar memilih
karena marahmu aku belajar bersabar
Aku terimakasih
Kau seperti cermin bagiku
sehingga aku semakin tahu
Who am I ( learning my self )
Friday, 10 April 2009
Thursday, 19 March 2009
Aku dan Cermin
Sehabis aku bercermin
wajah kelihatan bersih dan segar
kulihat di muka jendela kamarku
di sela-sela dedaunan kemuning
daunnya juga bersih dan segar
terlihat embun bergelayut di ujung bebepa daunnya
Menjelang duhur
sebelum aku ke tempat wudu
kusempatkan bercermin dan melihat wajahku lagi
Ada warna kehitaman karena debu di sepanjang hari ini
Ada butiran keringat tak bening di sudut kening,
Menjelang magrib kulihat lagi wajahku di cermin
.........................................
Menjelang isya' kulihat lagi wajahku di cermin
.........................................
Menjelang tidur kulihat lagi wajahku di cermin
.........................................
wajah kelihatan bersih dan segar
kulihat di muka jendela kamarku
di sela-sela dedaunan kemuning
daunnya juga bersih dan segar
terlihat embun bergelayut di ujung bebepa daunnya
Menjelang duhur
sebelum aku ke tempat wudu
kusempatkan bercermin dan melihat wajahku lagi
Ada warna kehitaman karena debu di sepanjang hari ini
Ada butiran keringat tak bening di sudut kening,
Menjelang magrib kulihat lagi wajahku di cermin
.........................................
Menjelang isya' kulihat lagi wajahku di cermin
.........................................
Menjelang tidur kulihat lagi wajahku di cermin
.........................................
Tuesday, 10 March 2009
Aku dan Bulan Maulud
lembar demi lembar kubaca buku diri ini
mengapa aku-kita- di Indonesia ( jawa khususnya ) memperingati kelahiran Kanjeng Nabi Muhammad SAW?
di tengah aku membaca terdegar jelas ada suara" Dan aku ciptakan semesta dan manusia dari pancaran Nur Muhammad."
AKu, isteri, anak, emak, bapak, mbah, mertua, ipar, teman, guru, tetangga;
dan semuanya
Jika semua tercipta dari Nur Muhammad, maka kita semua adalah satu.
Jika kuumpat mereka maka sama seperti mengumpat diriku sendiri
Tumbuhan, hewan, air, batu, pasir , dan semuanya
Juga tercipta dari pancaran Nur Muhammad
Jika aku menganiaya mereka, maka sama dengan menganiaya diriku sendiri
Kanjeng Nabi Muhammad teladanku
Duh ... Gusti... " Muhammadkan iman dan amal kami."
mengapa aku-kita- di Indonesia ( jawa khususnya ) memperingati kelahiran Kanjeng Nabi Muhammad SAW?
di tengah aku membaca terdegar jelas ada suara" Dan aku ciptakan semesta dan manusia dari pancaran Nur Muhammad."
AKu, isteri, anak, emak, bapak, mbah, mertua, ipar, teman, guru, tetangga;
dan semuanya
Jika semua tercipta dari Nur Muhammad, maka kita semua adalah satu.
Jika kuumpat mereka maka sama seperti mengumpat diriku sendiri
Tumbuhan, hewan, air, batu, pasir , dan semuanya
Juga tercipta dari pancaran Nur Muhammad
Jika aku menganiaya mereka, maka sama dengan menganiaya diriku sendiri
Kanjeng Nabi Muhammad teladanku
Duh ... Gusti... " Muhammadkan iman dan amal kami."
Sunday, 1 March 2009
aku dan jalan
Jalan ini diberi nama gang, jalan itu diberi nama jalan tol, jalan lainnya diberi nama by pass. Kemudian jalan diberi nama pula dengan nama tokoh, sungai, kota, atau nama pulau.
Jalan apapun itu bukanlah tujuan.
Jalan apapun itu hanyalah tempat berjalan; jalan kaki, bersepeda, motor, m0bil, truk, bis, dll.
Walau bukan tujuan, jalan mesti dijaga dan dirawat
jalan kita lewati;
dari asal ke tujuan dan
dari tujuan ke asal
pulang pergi
Jalan ini,
aku belum lewat sebelumnya
Jalan itu,
aku jarang lewati
Jalan yang mulus itu,
aku sering lewati.
Banyak yang kulihat
diperjalanan
banyak kupikirkan
sedikit kurasa
Tak banyak
teman berani sendiri
melalui jalan;
itu
ini,
mulus
aku ini dari mana tadi?
aku ini mau ke mana?
Jalan apapun itu bukanlah tujuan.
Jalan apapun itu hanyalah tempat berjalan; jalan kaki, bersepeda, motor, m0bil, truk, bis, dll.
Walau bukan tujuan, jalan mesti dijaga dan dirawat
jalan kita lewati;
dari asal ke tujuan dan
dari tujuan ke asal
pulang pergi
Jalan ini,
aku belum lewat sebelumnya
Jalan itu,
aku jarang lewati
Jalan yang mulus itu,
aku sering lewati.
Banyak yang kulihat
diperjalanan
banyak kupikirkan
sedikit kurasa
Tak banyak
teman berani sendiri
melalui jalan;
itu
ini,
mulus
aku ini dari mana tadi?
aku ini mau ke mana?
Friday, 27 February 2009
Aku dan Menulis
Dari sorang teman aku diminta menulis di blog ini.
"Pak walaupun masih pemula, coba tunjukkan pada dunia",demikian teman saya berkata. Beberapa hari saya diajari cara create subuah blog. OK, wahy not? Nothing is impossible, saya bilang. Jadilah saya mulai menulis. Tapi he...he...tulisannya hampir ok.
"Pak walaupun masih pemula, coba tunjukkan pada dunia",demikian teman saya berkata. Beberapa hari saya diajari cara create subuah blog. OK, wahy not? Nothing is impossible, saya bilang. Jadilah saya mulai menulis. Tapi he...he...tulisannya hampir ok.
Wednesday, 25 February 2009
Aku dan Lautan
Pantai ini-di mana aku berdiri memandang luasnya laut-seakan bertanya apa yang ada dalam benakmu?
Sejenak aku terdiam. Gelombang yang menari seakan tak pernah penat. Perahu kecil pencari ikan terlihat berdansa bersamanya. Para pemancing di ujung dermaga berloma melempar kail diantara tarian obak yang seperti berakhir di pantai ini.
Sejenak aku terdiam. Gelombang yang menari seakan tak pernah penat. Perahu kecil pencari ikan terlihat berdansa bersamanya. Para pemancing di ujung dermaga berloma melempar kail diantara tarian obak yang seperti berakhir di pantai ini.
learning my self
learning my self
The great adventure in our life is how to know "who I am?"
Peristiwa demi peristiwa akan mengajarkan i9tu
The great adventure in our life is how to know "who I am?"
Peristiwa demi peristiwa akan mengajarkan i9tu
Subscribe to:
Comments (Atom)